oleh

Spektrum-Pembelajaran daring upaya mencegah siswa Papua tertular COVID-19

Jayapura, jurnalsumatra.com – Masih tingginya kasus penyebaran virus corona menjadi alasan sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Papua untuk tetap melaksanakan kebijakan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring) sebagai langkah nyata untuk mengurangi risiko siswa tertular pandemi COVID-19.

Dari 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua  hingga Januari 2021 masih sebagian besar kabupaten/kota tetap memberlakukan kebijakan pembelajaran daring di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengungkapkan, sejak pandemi COVID-19 merebak di wilayah Papua hingga Januari 2021 baru lima daerah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Kelima kabupaten yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, menurut Christian Sohilait, yakni Kabupaten Puncak Jaya, Lanny Jaya, Biak, Supiori dan Kabupaten Mappi.

Meskipun sudah ada sekolah yang melaksanakan belajar secara tatap muka, juga secara daring, namun yang pasti kegiatan belajar mengajar (KBM) telah berjalan prosesnya.

Kadis Pendidikan Papua Christian menginstruksikan kepada masing-masing pemerintah daerah (pemda) untuk mengecek kembali ke wilayahnya mengenasi kesiapan pembelajaran tatap muka.

“Jika sudah siap, kami mempersilahkan masing-masing pemda untuk melaksanakan tatap muka tetapi jika dalam pelaksanaan ternyata ada yang siswanya terpapar maka sekolah bersangkutan harus segera ditutup untuk mengurangi risiko penularan COVID-19,”ujarnya.

Kadis Pendidikan Christian Sohilait menjelaskan meskipun secara nasional 48 persen sekolah sudah mulai melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun pihak Dinas Pendidikan Papua  tidak ingin terburu-buru mengingat keselamatan siswa dan guru menjadi prioritas.

“Jika kami melihat situasi semakin membaik, maka bisa saja semua sekolah mulai belajar secara tatap muka, jika tidak akan menunggu perkembangan selanjutnya,” katanya.

Kebijakan PJJ selain mengurangi risiko anak tertular COVID-19 juga menjadi sarana pembelajaran siswa menggunakan fasilitas teknologi informasi untuk menyerap pelajaran diberikan guru di sekolah.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jayapura masih memberlakukan belajar dari rumah atau daring hingga Maret 2021 berdasarkan pertimbangan kesehatan karena masih tingginya jumlah warga yang positif tertular COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Fachrudin Pasolo kepada Antara di Jayapura, mengatakan saat ini kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah masih dilakukan secara daring guna menghindari merebaknya COVID-19 di kalangan anak murid.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed