oleh

Jumlah warga Kudus yang mengungsi akibat banjir bertambah

Kudus, jurnalsumatra.com – Jumlah warga terdampak banjir dan mengungsi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terus bertambah, menyusul semakin tingginya genangan air di beberapa desa karena tingginya curah hujan di daerah setempat.

Sebelumnya warga yang mengungsi hanya di Desa Payaman (Kecamatan Mejobo), kini warga Desa Jati Wetan (Kecamatan Jati) juga mulai mengungsi menyusul tingginya curah hujan, sehingga genangan banjir juga meningkat.

“Di Desa Jati Wetan yang mengungsi sudah 64 orang. Awalnya yang mengungsi hanya 10 orang pada Jumat (5/2) malam. Sedangkan hari ini (6/2) jumlahnya semakin banyak karena genangan banjirnya meningkat,” kata Kepala Desa Jati Wetan Suyitno di Kudus, Sabtu.

Ia memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah, menyusul curah hujan tinggi, sedangkan debit air Sungai Wulan juga meningkat, sehingga pintu pembuangan airnya ditutup sejak Jumat (5/2). Sementara upaya mengurangi genangan banjir hanya mengandalkan pompa penyedot air dan membutuhkan waktu relatif lama.

Di Kecamatan Jati tercatat ada empat desa yang dilanda banjir, yakni Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, Pasuruhan Lor, dan Tanjungkarang. Tempat pengungsian di masing-masing desa juga sudah disediakan.

Sementara di Kecamatan Mejobo, selain Desa Payaman juga ada Desa Temulus, Kirig, dan Gulang dengan ketinggian genangan bervariasi.

“Untuk sementara warga yang mengungsi baru warga Desa Payaman. Jika sebelumnya hanya 34 orang, kini bertambah menjadi 53 jiwa yang mengungsi di SD Payaman,” ujar Camat Mejobo Aan Fitriyanto.

Jumlah warga yang mengungsi, kata dia, lebih dari jumlah tersebut, karena sebagian ada yang mengungsi di tempat tetangga maupun saudaranya yang aman dari banjir.

BPBD Kudus mencatat jumlah desa terdampak banjir ada 16 desa yang tersebar di empat kecamatan, di antaranya enam desa di Kecamatan Kaliwungu, empat desa di Kecamatan Jati, empat desa di Kecamatan Mejobo, dan dua desa di Kecamatan Undaan.

Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo mengaku sudah menginstruksikan jajarannya yang bertugas di masing-masing wilayah untuk menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum, sehingga ketika ada warganya mengungsi sudah siap semuanya.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed