oleh

SMB IV Tegaskan Gelar Palembang Bukan Kasta

Palembang, jurnalsumatra.com – Sejumlah zuriat Palembang yang bermukim diluar kota Palembang menggelar silarurahmi bersama Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn  di Istana Adat Kesultanan  Palembang Darussalam (KPD) di Jalan Sultan M Mansyur Palembang, Ahad, (4/4/2021).

Turut hadir Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo,R.M.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Mas’ud Khan, , Pangeran Suryo Vebri Irwansyah, Pangeran Kesumo Abdul Ghofar, Pangeran Surya Kemas A. R. Panji, Budayawan Palembang, Yai Bek. Menurut SMB IV, para zuriat Palembang dari luar kota Palembang yang bergelar  Raden, Kemas, Nyimas dan Masayu datang ke KPD ingin bersilaturahmi.

“Mereka juga  meminta informasi  mengenai sejarah dan keturunan Palembang  selain itu mereka mempertanyakan gelaran-gelaran  Palembang seperti Raden, Kemas, Kiagus, Masagus dan sebagainya sudah dijelaskan tadi karena itu ada sejarahnya sendiri, sudah kita berikan garis besarnya,” katanya. Menurut SMB IV , Raden, Kemas, Kiagus, Masagus dan sebagainya bukan kasta tapi adalah garis keturunan/nasab.

“Dengan gelaran itu  kita yang punya gelaran  itu harus bertindak lebih bijak dan berhati-hati dalam bertindak  sehingga orang memandang baik gelaran kita itu , “ katanya. Mengenai yang menilai kalau  Raden, Kemas, Kiagus, Masagus dan sebagainya bukan gelar tapi bangso menurutnya sama saja .

“ Kalau orang Palembang dulu nyebut bangso mano, maksudnya raden, apo bangsonyo tapi ada juga  kalau kita lihat dari kamus  Indonesua itu khan  gelaran itu bisa didapatkan dari gelaran yang diturunkan / keturunan , gelaran karena prestasi ada gelaran diberikan karena kehormatan bisa macam-macam, “ katanya. Sedangkan Budayawan Palembang, Yai Bek menilai  Raden, Kemas, Kiagus, Masagus dan lain-lain dinilainya bukan gelar tapi bangso.

“ Kalau gelar itu ada pemberian, ada upacara resmi seperti sarjana lulus kuliah , kalau orang Palembang kalau lahir bapaknya langsung tidak ada upacara-upacara,” katanya. Contoh lain menurutnya SMB IV mendapatkan gelar sultan ada upacara pemberian gelar. “ Sultan memberikan gelar pangeran ini, pangeran ini  dari Malaysia, dari Singapura itu gelar,” katanya. Selain itu dirinya  datang ke KPD karena mendapatkan undangan  sehingga dirinya hadir dalam pertemuan ini.

Sedangkan Raden Muhammad Hasyim mengaku , kedatangan mereka ke KPD untuk bersilaturahmi dengan SMB IV sekaligus menjalin keakraban dengan keluarga KPD terutama untuk mengenal lebih mendalam  KPD. “Soal Raden, Kemas, Masagus dan sebagainya  itu bangso, bahasa Palembangnya, kalau gelar itu kalau kita ada kegiatan , ada penobatan –penobatan seperti pangeran, kalau raden, masagus, kemas itu bangso bukan gelar, sudah clear tadi,” katanya.(udy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed