oleh

Jalan Sekayu-Pali Dituding  Untuk Gerogoti Uang Negara

Muba, jurnalsumatra.com – Uang puluhan milyar rupiah yang terus di kucurkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk peningkatan jalan, Sekayu penghubung Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) pada tahun 2019 dan tahun 2020 lalu, tidak membuat jalan tersebut mulus. Entah apa yang terjadi yang jelas dari pantaun, mulai dari kota Sekayu hingga Kecamatan Sungai Keruh usai dikerjakan oleh PT. Bintang Anugrah Jaya dengan aspal hotmix pada akhir tahun 2020 tadi, nyatanya jalan tersebut kembali rusak dan berlobang.

Sehingga timbul celoteh negatif dari para pengguna jalan. Ada yang menduga jalan Sekayu-Pali dikerjakan asal-asalan oleh pihak kontraktor dan ada pula yang menduga kalau proyek jalan tersebut dijadikan alat untuk menggerogoti uang negara. “Saya menduga, jalan Sekayu-Pali ni dikerjakan asal-asalan oleh kontraktornya. Sebab, jika dikerjakan dengan baik atau sesungguhnya tidak mungkin begitu cepat terjadi kerusakan. Jalan inikan usai dikerjakan kontraktor nya pada akhir tahun 2020 tadi dengan biaya belasan milyar rupiah. Sekarang bulan 4 tahun 2021. Berarti kerusakan terjadi hanya dalam waktu hitungan bulan,”Ujar Yanto (45) salah satu pengguna jalan asal Kecamatan Plakat Tinggi.

Sementara Iwan (28) pengguna jalan asal Kecamatan Jirak Jaya saat dibincangi wartawan Jurnal Sumatra.com, Jum’aat (30/4/2019) pagi mengatakan, kalau jalan Sekayu-Pali sudah dua tahun berturut turut dianggarkan biaya puluhan miyar rupiah.  “Sebelum-sebelum sempat dianggarkan biaya peningkatan dengan nilai puluhan miyar rupiah, kemudian tahun 2019 kembali dianggarkan  biaya peningkatan kalau tidak sebesar Rp 19 milyar rupiah. Ditahun 2020 tadi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan, kembali menganggarkan dana peningkatan sebesar Rp 15.753.343.000, namun kondisinya sekarang ini tak semulus yang kami harapkan.  Inikan aneh, jangan-jangan proyek jalan ini dijadikan alat untuk menggerogoti uang negara.”Celotehnya.  Hanya saja, ketika mau dikonfirmasi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provisi Sumatera Selatan, sulit untuk dihubungi. (Rafik elyas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed