oleh

Pemkab Sidoarjo permudah pantau pembangunan melalui E-Kenda

Sidoarjo, jurnalsumatra.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mempermudah pemantauan pelaksanaan pekerjaan secara berkala khususnya fisik atau konstruksi yang akan dikerjakan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) melalui aplikasi E-Kenda (Elektronik Kendali Daerah).

Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, Kamis, mengatakan bupati, wakil bupati, sekda dan kepala OPD sampai masyarakat dapat memantau langsung lewat telepon genggam masing-masing yang telah terinstal aplikasi E-Kenda.

“Kami sangat mendukung terobosan maupun inovasi berbasis elektronik seperti ini karena mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” katanya.

Menurutnya, dengan SPBE akan mendukung percepatan pembangunan dan penyerapan anggaran secara efektif dan efisien.

“Namun, saya tekankan yang lebih penting lagi adalah adanya komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan karena aplikasi elektronik hanya sebuah alat saja, tanpa dukungan semua pihak akan tidak ada gunanya,” ucapnya.

Ia mengatakan, inovasi aplikasi E-kenda seperti ini akan mengawal pelaksanaan 17 program Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali bersama dirinya.

Ia mengatakan, update penyerapan anggaran juga telah dipantau langsung oleh pemerintah pusat maupun provinsi.

Dua pekan lalu, kata dia, pemerintah pusat telah melakukan monitoring dan hasilnya Kabupaten Sidoarjo belum masuk dalam kelompok kabupaten yang penyerapan tinggi.

“Saya masih bersyukur Kabupaten Sidoarjo tidak termasuk dalam kategori penyerapan terendah,” ucapnya.

Sementara itu Sekda Sidoarjo Ahmad Zaini mengatakan progres penyerapan anggaran secara berkala di setiap OPD juga dapat diketahui langsung melalui aplikasi E-Kenda.

“Pola penyerapan anggaran di Kabupaten Sidoarjo selalu menumpuk di akhir tahun. Rencana anggaran kas (RAK) masing-masing OPD tidak tertib. Anggaran yang seharusnya diserap di triwulan pertama diserap di triwulan akhir. Hal itu berakibat pada paket pekerjaan yang tidak terlaksana sesuai dengan waktunya. Khususnya paket pekerjaan konstruksi. Dampaknya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) yang cukup tinggi,” ujarnya.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed