oleh

Tim asesmen mendata kerusakan rumah warga Mamuju akibat gempa

Mamuju, jurnalsumatra.com – Tim asesmen Pemerintah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mulai melakukan pendataan kerusakan rumah akibat gempa bermagnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021.

“Tim verifikasi asesmen rumah rusak akibat bencana gempa bumi mulai mendata kembali kerusakan rumah akibat gempa agar data yang dihasilkan lebih akurat,” kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi Duka di Mamuju, Selasa (15/6).

Ia mengatakan tim asesment akan bekerja selama 20 hari ke depan agar masyarakat dapat segera mendapatkan bantuan anggaran perbaikan rumah yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Dia mengatakan BNPB sebelumnya telah menyalurkan anggaran perbaikan rumah warga korban gempa Mamuju untuk 9.179 unit, dengan total anggaran Rp209 miliar.

Oleh karena itu, katanya, kembali dilakukan asesmen untuk mendapatkan data informasi kerusakan yang lebih akurat.

Ia mengharapkan tim asesmen bekerja profesional dan tidak merugikan masyarakat.

“100 orang tim asesmen yang terdiri dari gabungan tim teknik dengan tim pendamping serta dibantu tim pendamping masyarakat (TPM) dan unsur TNI dan Polri, akan memberikan penilaian terhadap status kerusakan rumah masyarakat dan diharapkan dapat bekerja profesional,” katanya.

Ia berharap, tim asesmen tidak memiliki tendensi kekeluargaan atau lainnya dalam menilai rumah yang rusak atau mencoba mengubah kerusakan rumah warga dengan tidak sesuai fakta lapangan.

Ia meminta tim asesmen memvalidasi data kerusakan rumah dengan baik serta tidak mengabaikan kondisi sosial serta berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat.

Ia menyampaikan tim asesmen melakukan penilaian dan pendataan kerusakan rumah akibat gempa di sejumlah kecamatan, di antaranya Mamuju, Tapalang, Tapalang Barat, Simboro Kepulauan, Kalukku, dan Bonehau.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed