oleh

Polisi berikan penyuluhan di sekolah cegah tawuran antarpelajar

Jakarta, jurnalsumatra.com – Kepolisian Sektor Jagakarsa Jakarta Selatan memberikan penyuluhan kepada para pelajar di sekolah yang para siswanya ditemukan hendak melakukan aksi tawuran untuk mencegah aksi tawuran antarpelajar.

Kapolsek Jagakarsa, Komisaris Polisi Endang Sukmawijaya, mengatakan, penyuluhan tersebut dilaksanakan di salah satu sekolah di Kelurahan Srengseng Sawah, pada Rabu ini, untuk memberikan edukasi siswa agar tidak melakukan aksi tawuran di jalanan.

“Kami melaksanakan kegiatan penyuluhan dan imbauan supaya mereka tidak tawuran,” kata Endang, saat dikonfirmasi pada Selasa (5/10) malam.

Sebelumnya, polisi dari Polsek Jagakarsa Jakarta Selatan, menemukan kelompok pelajar yang hendak melakukan tawuran berkumpul di Jalan Raya Lenteng Agung, pada Senin (4/10) sore.

Menurut Endang, pelajar yang berkumpul di Jalan Raya Lenteng Agung, itu belum sempat melakukan aksi tawuran. Polisi dibantu warga setempat berhasil meredam para siswa yang bersiap untuk tawuran, sehingga aksi itu tidak sempat terjadi.

“Para pelajar saat itu baru turun dari sepeda motor dan berkumpul. Lebih dulu kita bubarkan. Kami dibantu warga, sehingga mereka tidak jadi tawuran,” katanya.

Namun, polisi dari Polsek Jagakarsa, kata Endang, masih tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk memastikan oknum yang terlibat dalam peristiwa yang membahayakan nyawa tersebut.

Sebelumnya, diduga terjadi tawuran antarpelajar terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung dekat Gang Harapan, pada Senin (4/10) sore. Ini terlihat dari rekaman video yang beredar di media sosial Instagram pada akun @merekamjakarta.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan 2 Abdul Rachem menuturkan, pihaknya belum mendapat laporan terkait hal tersebut.

Abdul Rachem mengatakan, bersama pihak terkait akan mengusut peristiwa itu dan memberikan sanksi apabila para siswa terlibat dalam tawuran itu.

Rachem menuturkan bahwa setiap kepala sekolah maupun guru telah diimbau untuk memeriksa tas peserta didik sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung di kelas guna mencegah aksi tawuran antarsiswa.

Dia juga meminta para guru menghubungi orang tua guna memastikan peserta didik tiba di rumah usai kegiatan PTM selesai.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed