oleh

Pupuk Kaltim catat produksi 5,15 juta ton hingga triwulan III 2021

Makassar, jurnalsumatra.com – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, mencatat capaian positif dengan kinerja produksi mencapai 5,15 juta ton atau 106 persen dari RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) Triwulan III 2021.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi melalui virtual meeting, Selasa, menyampaikan capaian positif juga terlihat dari laba setelah pajak yang nilainya Rp4,19 triliun atau 288 persen dari RKAP Triwulan III Tahun 202.

“Meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan pandemi, kinerja Pupuk Kaltim tetap stabil, dengan pendapatan tumbuh 8,5 persen di 2020, dan urea dengan kontribusi terbesar hingga 78 persen dari total pendapatan selama 2016 – 2020,” ungkap Rahmad.

Sebagai pemimpin pasar di industri pupuk, PKT terus berorientasi pada pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Selama 2021 ini, kata dia, berbagai langkah strategis juga telah dilakukan perusahaan guna memastikan tercapainya kemajuan usaha secara efisien dengan mengedepankan keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

“Ke depan di tengah potensi industri yang diprediksi masih akan terus tumbuh, PKT juga akan fokus untuk mendorong pertumbuhan perusahaan melalui inisiatif strategis,” ujar dia.

Inisiatif strategis yang dimaksud di antaranya peningkatan kapasitas pabrik dan produksi, peningkatan kinerja ekspor, berbagai ekspansi dalam hal diversifikasi usaha, penetrasi pasar domestik dan global, hingga pengembangan portofolio bisnis melalui aksi korporasi yang strategis.

Selain itu,  lajut dia, percepatan digitalisasi juga masih menjadi fokus perusahaan pada 2021, guna mendukung daya saing di tengah perkembangan Industri 4.0, baik di tingkat nasional maupun global.

Ia mengatakan investasi dalam hal digital juga akan terus ditingkatkan dan menjadi salah satu inisiatif strategis perusahaan dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

‘”Terlebih di tengah tantangan ketersediaan lahan pertanian yang semakin terbatas, serta pertumbuhan populasi global yang menuntut penyediaan sumber daya pangan yang sehat dan ramah lingkungan,” ungkap Rahmad.

Salah satu investasi digital yang dilakukan PKT untuk menjawab tantangan tersebut adalah melalui Program Percipalm, sebuah pengembangan sistem aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi pemupukan dengan komposisi tepat dan spesifik untuk jenis lahan dan tanaman kelapa sawit.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed