oleh

Program Duta Wisata COVID-19 Sulsel dinilai mampu tekan penyebaran

Makassar, jurnalsumatra.com – Program Duta Wisata COVID-19 yang dicanangkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dinilai berhasil menekan angka penyebaran atau penularan virus bahkan angka kematian akibat penyakit itu.

Ketua Tim Konsultan COVID-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin di Makassar, Minggu, mengatakan Program Duta Wisata COVID-19 yang sejak awal dicanangkan ini memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi dalam mengurai sebaran maupun tingkat kematian melalui program isolasi terpusat.

“Program Duta Wisata COVID-19 memberikan kontribusi dalam mengurangi jumlah orang dirawat di rumah sakit. Hal tersebut juga menekan jumlah kematian pasien COVID-19, adapun angka tertinggi kematian pasien COVID-19 di Sulsel yakni 2,5 persen,” ujarnya.

Ia mengatakan tingkat kematian akibat pandemi COVID-19 di Sulsel jika dibandingkan dengan provinsi lainnya yang berada di angka sekitar tujuh persen masih bisa dimaksimalkan lagi di tengah kembali meningkatnya angka penularan selama beberapa pekan terakhir itu.

“Pada saat provinsi lain kematiannya tujuh persen, Sulsel hanya 1,9 persen. Jadi luar biasa kontribusi Duta COVID-19 dalam menekan pasien masuk ke rumah sakit. Jadi, yang masuk ke rumah sakit memang adalah yang bergejala berat dan kritis,” katanya.

Amiruddin juga menyampaikanangka testing COVID-19 di Sulsel telah direkomendasikan WHO. Namun, ia menekankan perlunya tracing contact dilakukan lebih luas dan besar lagi.

“Kita bisa lihat, bagaimana Singapura mengontrol kasus barunya adalah dengan semua tracing contact dan strain baru itu semua orang kontaknya dia tracing. Sehingga tidak terjadi kasus baru dan varian baru tersebut. Ini juga di Sulsel kita membuat terobosan baru di penguatan tracing kita,” paparnya.

Prof Ridwan menambahkan secara global untuk di kawasan Eropa sudah masuk serangan gelombang kedua dengan varian baru. Di kawasan Asia varian lama telah menurun, tetapi di Indonesia masih mengalami peningkatan.

“Kawasan Asia masuk gelombang pertama menurun, tetapi Indonesia masih mengalami peningkatan,” ujarnya.

Positivity rate COVID-19 Indonesia berada di angka 20 persen. Sementara Sulsel di angka 15-17 persen.

Untuk mencegah varian baru COVID-19 masuk di Sulsel. Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah telah memperketat aturan keluar dan masuk Sulsel. Ia juga mendukung rencana pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan kunjungan WNA ke Indonesia.

“Oleh karena itu kita sepakat, dan kita akan menjalankan apapun perintah pemerintah pusat untuk mem-protect wilayah masing-masing. Kita termasuk di Sulsel, bagaimana kita menjaga warga kita supaya tidak terjangkit virus korona yang varian baru itu,” ucapnya.(anjas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed