PALI, Jurnalsumatra.com – Pada hari Senin 8 April 2024, sekitar pukul 09.24 WIB, sebuah tragedi kebakaran melanda satu unit rumah panggung terbuat dari kayu milik Efriyanti (29) warga di Desa Tempirai Selatan, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI.
Kapolsek Penukal Utara IPTU Fredy Franse Triwahyudi SH menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan kebakaran tersebut.
“Di hari yang sama, terjadi keributan antara Efriyanti dan Tamrin suaminya. Efriyanti kemudian pergi meninggalkan rumah untuk berjualan ikan. Tak lama berselang suami juga pergi dari rumah mereka,” jelas Kapolsek
Saat suami Efriyanti pergi meninggalkan rumah. Kata Kapolsek lagi, tiba-tiba di dalam rumah mereka api sudah menyala besar membakar rumah.
“Pada saat api sudah membesar, saksi Sukmawati dan Abri berteriak dan meminta tolong kepada warga lainnya untuk memadamkan api, namun api sangat cepat membesar,” ungkap Kapolsek.
Alhasil, terang Kapolsek, usaha untuk memadamkan api tidak berhasil karena rumah tersebut mengandung minyak bensin dan terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
“Diperkirakan kerugian materi akibat kebakaran mencapai sekitar Rp100 Juta,” tandas Kapolsek.
Lanjut Kapolsek, Personil Polsek Penukal Utara turut bergerak cepat melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP), memasang garis police line, dan mendata saksi-saksi serta pemilik rumah.
“Kejadian kebakaran tersebut diduga disengaja oleh Tamrin suami korban Efriyanti. Saksi-saksi mendengar pertengkaran hebat antara pasangan ini sebelum kebakaran terjadi,” tutur Kapolsek.
Saat pertengkaran, Sambung Kapolsek, Tamrin Suami korban Efriyanti, bahkan mengancam akan membakar rumah sebelum pergi meninggalkan tempat tersebut.
“Kecepatan api dalam menghancurkan rumah menimbulkan dugaan kuat bahwa kebakaran tidak bersifat alami,” ujar Kapolsek.
Ditambahkan Kapolsek, kejadian tragis ini masih menjadi fokus penyelidikan Polsek Penukal Utara untuk mengungkap kebenaran di balik kebakaran yang hanguskan rumah Efriyanti di Desa Tempirai Selatan tersebut. (Owen)
Komentar