oleh

Dilanda Banjir, Jalan Sekayu – Musi Rawas Lumpuh

Muba, Jurnalsumatra.com – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari ini mengakibatkan air sungai Musi meluap hingga ke beberapa titik jalan lintas tengah (Jalinteng) Sekayu – Musi rawas tepatnya di Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Keadaan ini membuat jalan tersebut lumpuh tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat karena tergenang air.

Dari pantauan, menyikapi kondisi tersebut jajaran satuan lalulintas Polres Muba yang dipimpin Kasat Lantas AKP Ricky Mozam SH.MH bersama unsur terkait lainnya dan juga Kapolsek Sanga Desa Iptu Nasirin SH bersama anggota, Personil TNI dari Koramil Babat Toman dan Dinas Perhubungan Muba, Kamis (18/2/2024) berjibaku turun langsung ke lokasi banjir untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat sekitar.

Baca juga : Jelang Kampanye Terbuka, KPU OKI Mantapkan Koordinasi

Saat dikonfirmasi AKP Ricky Mozam menyampaikan untuk saat ini ada 8 desa yang jalannya tergenang air dan mengakibatkan lumpuh jalur lalulintas jalan.

“Yaitu Desa Air hitam, Tanjung Raya, Kemang, Terusan, Ngulak, Penggage, Jut dan Air Balui, di mana 8 desa tersebut berada dipinggir jalur sungai Musi,” Jelasnya.

Lanjutnya, menindaklanjuti kondisi jalan yang tergenang air ini pihaknya mengambil langkah-langkah dengan mengumumkan kepada masyarakat mengenai kondisi jalan tersebut melalui berbagai media, baik media elektronik, Media cetak, Media Online maupun Media Sosial, Menginformasikan bahwa ada pengalihan Arus lalulintas.

Adapun peralihan jalur lalulintas dari Kecamatan Babat Toman – Musirawas atau sebaliknya dari Musirawas- Kecamatan Babat Toman (Muba) ditutup, dikarenakan adanya luapan air sungai Musi yang sudah tinggi menggenangi jalan di Kecamatan Sanga Desa.

Untuk itu disarankan bagi kendaraan dari Palembang ke Musi Rawas dan melewati Muba, agar melalui jalur lintas Palembang – Muara EnimLahat – Lubuk Linggau, Ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa debit air saat dini di tengah jalan sudah mencapai di atas lutut kaki orang dewasa.

“Jika curah hujan belum berkurang, tidak menutup kemungkinan debit air akan semakin tinggi, untuk itu selain memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi jalan tersebut, kami juga memasang tanda pembatas jalan untuk tanda pemisah mana jalan dan bukan jalan,”Pungkasnya. (Rafik Elyas).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed